Pengertian
Burung kacer atau Magpie Robin yang populer di
Indonesia saat ini ada dua jenis, yakni kacer hitam yang sering disebut kacer
jawa dan kacer poci atau kacer sekoci yang sering disebut kacer sumatra. Burung
ini memang masih berkerabat yakni sama-sama dalam genusCopsychus.
Burung kacer jawa nama ilmiahnya adalah Copsychus
sechellarum sedangkan kacer poci adalah Copsychus
saularis.
Perbedaan keduanya yang menyolok hanyalah pada
warna bulu hitam-putih. Copsychus
sechellarum atau kacer jawa berbulu hitam semua di bagian dada sampai dekat
kloaka, sementara Copsychus saularis ataui kacer poci warna hitam hanya sampai
dada dan ke bawah hingga kloaka berwarna putih. Sementara itu burung yang
sangat mirip dengan kacer poci atau kacer sumatra adalah kacer madagaskar
(Copsychus albospecularis).
Seperti disebutkan di atas, kacer terdiri dari
3 species, yakni Copsychus saularis, Copsychus sechellarum dan Copsychus
albospecularis. Khusus untuk Copsychus saularis (Oriental Magpie Robin) ini
terdiri dari 9 subspecies, yaitu:
2. andamanensis, (Kep. Andaman)1. saularis, (Thailand, India, Nepal, Malaysia, Indonesia)
3. musicus, (Peninsular, Malaysia, Thailand)
4. prosthopellus, (Hainan-China)
5. erimelas (India ke Indochina),
6. pluto (Sabah-Malaysia, Borneo-Indonesia),
7. ceylonensis (India, Srilanka),
8. adamsi (Sabah-Malaysia, Borneo-Indonesia),
9. mindanensis (Mindanao-Philippines).
Ciri jantan dan betina
Secara fisik, jantan dan betina burung kacer
mudah dibedakan terutama yang sudah dewasa. Pada jantan, bulu hitam pada kepala dan dada mengkilat,
sementara yang betina berwarna abu-abu.
Sementara untuk usia trotolan, maka semburat
warna hitam pada jantan sudah terlihat meski hanya pada satu dua bulu, sementara trotolan betina hanya warna
gelap atau hitam pudar cenderung abu-abu.
Cara memilih bahan burung kacer yang baik
Ada beberapa hal penting yang harus
diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung kacer.
Jika
pilihan untuk kicauan, tentunya yang berkelamin jantan, dengan ciri warna bulu
hitam yang tegas mengkilap dan kontras.
Bentuk
paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan
panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki
paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
Kepala
berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini
mempunyai mental tempur yang baik..
Postur
badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan
ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan
pendek.
Sayap
mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat.
Pilihlah kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh
terhadap mental burung.
Lincah
dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
Leher
panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara
secara maksimal..
Cara perawatan burung kacer
-Tempat: burung kacer bisa dipelihara dengan
sangkar kotak ukuran 40 x 40 x 60 cm atau bisa juga bulat dengan diameter 40
cm. Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat dua bersilang dengan
diameter masing-masing 1,5 cmdari bahan cabang kayu asam. Pilih kayu dengan
permukaan kulit yang agak kasar tetapi tidak tajam sehingga bisa untuk mengasah
paruh agar tidak runcing. Untuk perawatan harian, kacer tidak perlu dikerodng
dan hanya dikeorodng malam hari agar tidak kedinginan.
- Pakan: Hal
utama yang perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang variatif
sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain
lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya
seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain
itu, perlu pula mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl,
Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D
Di samping vitamin, perlu juga kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan
tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem
pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan
tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan
penyembuhan.
Yang termasuk mineral yang diperlukan burung anis merah adalah
Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium
Chlorin dan Kalium.
Makanan dan extra fooding yang sesuai untuk burung kacer
Voer
(sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu voer
yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung kacer.
Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan voer yang baru
setiap dua hari sekali.
EF
(Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung kacer yaitu: jangkrik,
orong-orong, kroto, cacing, ulat hongkong, ulat bambu, ulat kandang, kelabang,
belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter
pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal
dari pemberiannya EF tersebut.
Berikut ini pola perawatan harian dan setelan harian untuk
burung kacer::
Jam
07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba
mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
Bersihkan
kandang harian. Ganti atau tambahkan voer dan air minum.
Berikan
jangkrik 3 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan jangkrik secara
langsung pada burung.
Penjemuran
dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran,
sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
Setelah
dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit.
Siang
hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master
atau burung-burung master. Agar lebih efektif, burung dikerodong selama
pemasteran.
Jam
15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
Berikan
jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
Jam
18.00 burung kembali dikerodong dan diperdengarkan suara master selama masa
istirahat sampai pagi harinya.
.
Pemahaman mbagong pada burung kacer
Istilah
mbagong atau nguda laut atau mbedesi menunjuk pada perilaku kacer yang
memkarkan bulu dan menekuk kepala seperti bentuk kuda laut dan bersuara “cir”.berulang.
Pada dasarnya kacer mbagong atau tidak, itu sangat kondisional.
Hanya
saja soal kacer mbagong, memang rata-rata kacer mbagong meski munculnya
karakter itu antara satu kacer dengan yang lainnjya berbeda-beda. Hal itu juga
dipengaruhi oleh kondisi fisik dan mental kacer pada saat itu.
Rata-rata
kacer yang jawara pun pernah mbagong. Jadi, harus ada semacam catatan pada
kacer kita, dalam kondisi apa dan penyebab apa kacer itu biasanya mbagong dan
dalam kondisi seperti yang tidak mbagong jika ketemua kacer lain. Dengan
mengetahui hal itu, kita bisa menekan semaksimal mungkin agar kacer tidak
mbagong kalau ditarungkan.
Dalam
persoalan mbagong dan tidak mbagong ini, bahkan saya berani mengatakan bahwa
“tidak ada kacer yang tidak pernah mbagong”. Artinya, kondisi burung kacer
memang tidak bisa selalu fit, selalu normal kondisi birahinya dan sebagainya.
Dengan demikian, yang paling penting dilakukan adalah menjaga agar burung
selalu dalam kondisi fit.
Agar
kacer berada dalam kondisi fit, maka asupan pakan dengan vitamin, mineral dan gizi lain yang seimbang harus diperhatikan. Jika burung terlalu
banyak bagong dan sulit pulih ke kondisi fit, berarti burung kacer tersebut
mengalami disefisiensi mineral. Hal yang perlu dilakukan adalah memberikan terapi mandi pasir.
Burung
yang kekurangan mineral manifestasinya bisa macam-macam. Burung kacer misalnya, mudah
mbagong. Manifestasi lainnya adalah menunjukkan gejala rachitis (tulang-tulang
lembek, bengkok dan abnormal); paralysa (lumpuh) dan juga perosis (tumit
bengkak). Pada burung yang baru menetas, bisa terjadi gejala cacat, urat keting
(tendo), terlepas sendinya, tercerai (luxatio); paruh meleset, kekurangan
darah, pucat dan lemah. Dan hal yang paling sering juga bulu burung mudah patah
sehabis mabung, tidak berkilau alias kusam.
Untuk melalukan terapi mandi pasir, lakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Carilah tanah yang bersih dan bebas pestisida. Jika Anda tidak bisa memastikan
tanah yang bagus dan bersih, Anda bisa menggunakan bubukan batu bata yang
disaring. Cari saja batu bata yang empuk jangan yang keras karena meski
disaring, bubukan bata yang keras bisa juga merusak bulu burung seperti halnya
pasir.
2.
Pastikan Anda menggunakan tanah yang mengandung banyak mineral. Jika Anda tidak bisa mendapatkannya, maka cukup Anda mendapatkan
bubukan bata kemudian dicampur dengan Bird Mineral secukupnya. Bird mineral adalah salah satu produk kesehatan burung yang di dalamnya terdapat
calcium, phosphor, iron (besi), manganase, iodium, cuprum, zinccum, magnesium,
sodium, kalium, vitamin B12 dan vitamin D3.
3.
Isi bak karamba burung dengan tanah yang sudah Anda campur dengan Bird Mineral
tersebut dan masukkan burung ke dalamnya seperti kalau Anda sedang memandikan
burung. Beberapa burung akan mau melakukan kipu atau mandi pasir, sedangkan
yang lainnya tidak. Untuk hal ini, memang perlu dilatih secara telaten dan
sabar.
Kalau
burung Anda tidak mau mandi pasir atau Anda tidak telaten dan sabar melatihnya
agar mau mandi pasir, Anda bisa saja langsung memberikan Bird Mineral dengan
cara mencampurnya ke dalam voer atau kroto (untuk burung yang mau makan kroto).
Yang penting dalam hal ini adalah memastikan burung mendapatkan mineral yang
tepat, pas dan terukur.
Dengan
membiasakan burung mandi pasir/ tanah, maka Anda sudah memastikan burung kacer
kita tidak kekurangan mineral sehingga tidak mudah drop dan mbagong, memiliki
bulu kuat, mulus, berkilau sehabis molting atau ngurak alias mabung; tidak
terkena rachitis (tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal); bebas paralysa
(lumpuh); bebas perosis (tumit bengkak).
.Penanganan
burung kacer untuk lomba
Perawatan
lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan
pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang
diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba
yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.
Berikut ini pola perawatan dan setelan lomba untuk burung
kacer:
H-3
sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 5 ekor sore.
H-2
sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
1
Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan jangkrik 3-5 ekor
dan ulat hongkong 6-15 ekor.
Apabila
burung akan turun lomba kembali, berikan jangkrik 2 ekor lagi.
Penting
Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan
sampai melihat dan mendengar suara burung kacer lain.
Lakukan mandi malam (jam 19.00-20.00) pada H-1.
Perawatan dan setelan burung kacer pasca lomba. Perawatan
pasca lomba ini sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan
kondisi fisik burung.
Berikut ini pola perawatan dan setelan pasca
lomba untuk burung kacer:
Porsi
EF dikembalikan ke setelan harian.
Berikan
multivitamin pada air minum pada H+1 setelah lomba.
Sampai
H+3 setelah lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
Perawatan dan setelan burung kacer mabung
Masa mabung (moulting) merupakan masa yang
sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu yang hilang dan digantikan
selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total protein yang ada
di dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa mabung perlu ditambahkan juga
protein sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung.
Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas
lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins. Protein bulu
berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan jumlah
proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein).
Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian
menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan
pertumbuhan bulu. Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus
bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara
sempurna.
Ketika burung mabung, mereka juga memerlukan
energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan energi yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan burung harus mengonsumsi lebih
banyak makanan selama meranggas untuk dapat mempertahankan pertumbuhan bulu
baru. Untuk diketahui saja, energi yang diperlukan burung selama masa mabung
sebesar dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi
telur (lihat misalnya penjelasan pada “Moulting in Bird” di situs vetafarm.com yang
menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah mabung ini).
Faktor-faktor yang berpengaruh pada masa mabung
tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat kompleks. Umur burung, musim saat
mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus perkembangbiakan, semua menjadi
faktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan burung melewati masa mabung.
Hal yang paling utama untuk diingat adalah
bahwa pada saat burung mabung, Anda harus memberikan suplai pakan yang cukup
sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna mungkin.
Untuk menyediakan protein yang diperlukan untuk
peningkatan produksi bulu, Anda harus meningkatkan asam amino yang mengandung
sulfur seperti metionin dan sistin. Protein seperti itu bisa ditemukan di dalam
daging hewan. Daging dapat diberikan kepada kebanyakan burung yang sedang
mabung dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen makanan yang baik. Suplemen
multivitamin dan multimineral yang baik seharusnya mengandung berbagai vitamin
dan mineral serta asam amino untuk memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal.
Meskipun pada umumnya mabung berjalan normal,
ada beberapa hal yang sering mengganggu masa mabung burung, khususnya tumbuhnya
bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu yang tidak rontok (sekadar nyulam).
Penggangu tersebut antara lain:
* Penyakit - Penyakit yang
disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus polyoma adalah
penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan memproduksi bulu.
Psittacosis kronis, gangguan parasit dan infeksi bakteri pada usus dapat pula
menyebabkan bulu burung sulit tumbuh.
* Gizi buruk – Sebagaimana
digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya produksi bulu secara
normal memang sangat banyak, dan karenanya makanan yang kurang gizi bisa
menyebabkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas (mudah patah, mudah kusam,
melintir/ keriting dan sebagainya).
* Kimiawi – penggunaan
bahan kimiawi sering menyebabkan bulu tumbuh tidak sempurna atau bahkan merusak
bulu. Salah satu contohnya adalah zat pembasmi cacing pada merpati yang dikenal sebagai
Mebendazole. Bahan kimia ini akan menyebabkan bulu burung melintir jika
diberikan semasa burung mabung.
* Stres – Hal ini terjadi
terutama untuk burung yang disuapi/loloh dengan tangan manusia. Tangan manusia
menyebabkan bulu baru tidak bisa berkembang sempurna dan sebagainya.
Apa yang perlu Anda lakukan agar burung dapat
memiliki bulu baru sebaik mungkin?
Pertama-tama menyingkirkan segala
cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya.
Kedua, pastikan tidak satu pun dari burung Anda
menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya Polyoma.
Ketiga, berikan gizi yang cukup selama burung
meranggas/mabung dengan pakan yang bagus. Hanya saja perlu diingat bahwa pakan
yang bagus bukan berarti pakan yang banyak, sebab terlalu banyak pakan yang
hanya mengandung karbohidrat misalnya, hanya akan membuat burung kekurangan
gizi meski secara fisik terlihat gemuk.
Jika Anda telah melakukan semua hal di atas dan
masih mengalami masalah dengan kualitas bulu Anda perlu berbicara dengan dokter
hewan khusus burung.
Cara Smart menggunakan BirdVit
Dalam kaitan dengan persoalan mabung inilah
disarankan kepada penghobi burung untuk memberikan burung asupan tambahan,
misalnya BirdMolting atau juga BirdVit untuk burung yang sedang mabung. Cara ini
lebih smart” sebab BirdVit adalah multivitamin dan
multimineral yang sangat diperlukan burung selama masa mabung.
BirdVit mengandung hampir semua
vitamin dan mineral yang diperlukan burung, seperti:
Vitamin
utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3.
Zat
esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah
salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate.
Mineral
utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan
sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate.
Dengan demikian, selama kita menggunakan BirdVit untuk menangani burung mabung, maka kita
cukup memberikan porsi pakan seperti sediakala tanpa khawatir burung kekurangan
“energi masa mabung”. Sebab, memang benar energi yang diperlukan burung ketika
mabung bukanlah energi yang hanya akan mengumpul menjadi lemak tetapi energi
untuk pertumbuhan bulu seperti asam amino yang mengandung sulfur seperti
metionin dan sistin.
Kacer bermasalah
Untuk burung-burung yang sangat bermasalah
misalnya bulu mudah patah atau burung sakit-sakitan
seusai masa mabung, biasanya dikarenakan asupan mineralnya yang kurang. Selain
digunakan BirdVit, Anda bisa menyertakan
pula BirdMineral.
Untuk diketahui, ada mineral dan vitamin
tertentu yang tidak efektif jika digunakan bersamaan. Akan saling melemahkan.
Karena keduanya sama-sama dibutuhkan burung dalam jumlah yang proporsional,
maka mineral dan vitamin tertentu hanya bisa dicampur dengan komposisi dan
volume tertentu.
Seperti diketahui di dalam BirdVit ada sejumlah mineral yang sangat
diperlukan burung. Namun kandungan mineral di dalam BirdVit tidak sebesar di dalam BirdMineral karena
selain sebagai penjaga vitalitas burung, BirdMineral juga
bersifat mengcover atau mengobati.
.
Pola perawatan kacer masa mabung:
Tempatkan
burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung
lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
Mandi
cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari atau kalau untuk
penanganan ekstrim burung mabung, bisa dilakukan perawatan ekstem mabung.
Jika
Anda tidak menggunakan BirdVit atau BirdMineral, pemberian porsi EF diberikan lebih
banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk
pertumbuhan bulu baru. Misalnya: stelan jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor
sore, kroto 1 sendok makan setiap pagi dan cacing 2 ekor 3x seminggu
Meski
tidak menggunakan BirdVit dan/atau BirdMineral, pemberian multivitamin yang
berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu sangat perlu..
Lakukan pemasteran
Masa mabung membuat burung lebih banyak pada
kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara
sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan
karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.
Harga Burung Kacer BAHAN Rp.400.00.00
0 komentar:
Posting Komentar